Rabu, 07 Desember 2016

BEKISTING BETON BERTULANG


BEKISTING BETON BERTULANG



Bekisting beton merupakan pekerjaan yang penting dalam sebuah proyek bangunan, karena kesalahan dalam perencanaan, pengadaan, atau pengelolaannya bisa menyebabkan keterlambatan atau bahkan kegagalan proyek. Berikut alur pekerjaan bekisting beton bertulang.

a.    Perencanaan bekisting

1.    Mempelajari struktur bangunan yang akan dibuat.
2.    Cek desain struktur, arsitektur dan mekanikal elektrikal apakah yang perlu diubah atau disesuaikan.
3.    Menentukan metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dipakai.
4.    Pembuatan gambar shop drawing bekisting.
5.    Menghitung jumlah dan jenis material bekisting yang digunakan.
6.    Menghitung berapa jumlah biaya yang diperlukan untuk pekerjaan bekisting
7.    Tentukan asal bekisting yang kan digunakan, apakah membeli atau menyewa dari supplier. Disini ada proses pengajuan, penawaran, dan negosisasi dengan penyediaan bekisting.
8.    Tentukan tenaga kerja yang akan melaksanakan pengiriman, pemasangan, dan pembongkaran.
9.    Proses evaluasi, apakah metode kerja, biaya, dan kualitsa pekerjaan nantinya sudah bagus. Jika belum, maka perlu dilakukan inovasi atau pertimbangan untuk menggunakan tipe bekisting lain.

b.    Pengadaan Beksiting

1.    Pengukuran lokasi pekerjaan dengan tepat berdasarkan gambar shop drawing bekisting.
2.    Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang, adanya kotoran pada dinding bekisting dapat menimbulkan hasil cor beton tidak rapi, retak atau bahkan kegagalan struktur.
3.    Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.
4.    Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataran ).
5.    Cek perkuatan bekisting.
6.    Jika sudah selesai maka dapat dilakukan pengecoran beton.

c.    Pembongkaran bekisting

1.    Kapan bekisting dibongkar?
2.    Bagaiamana urutan pembongkarannya, hal ini dimaksudkan agar dapat membongkar dalam waktu yang lebih cepat.
3.    Untuk apa lagi bekisting yang sudah dibongkar, apakah mau distock, dipakai lagi untuk pekerjaan selanjutnya atau dikeluarkan dari lokasi proyek.

d.    Pembuangan bekisting

1.    Memilah-milah mana bekisting yang sudah tidak terpakai, ada material yang terpaksa dibuang di tempat sampah, ada yang bisa dijual kembali karena masih memiliki nilai jual.
2.    Proses bekisting sudah selesai.

Sumber referensi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar