Material Kayu
Kayu adalah material alam dari
pohon yang sering dimanfaatkan untuk kontruksi bangunan. Alasan mengapa kayu
digunakan untuk kontruksi bangunan adalah mempunyai sifat yang mudah dibentuk
dan kuat. Selain itu, jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan masih mudah
didapatkan. Bahan bangunan tersebut sering digunakan untuk elemen-elemen
struktur dan arsitektur pada rumah tinggal seperti kuda-kuda, usuk, reng, pintu
kayu, jendela kayu dan sebagainya. Artikel dengan judul jenis-jenis kayu ini
akan menyajikan berbagai kayu yang sering dan umum digunakan pada bangunan.
Beberapa material yang
digunakan sebagai pendukung pekerjaan struktur adalah kayu glugu, kruing, dan
kayu jawa. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu jenis-jenis kayu untuk
kontruksi bangunan.
1. Kayu
Jati
Jenis
kayu jati ini sering terkenal karena kekuatannya yang tinggi dibanding dengan
kayu lain pada umumnya. Selain itu, kayu ini mempunyai serat dan tekstur yang
indah, tahan terhadap rayap, jamur, dan serangga. Tipe kayu ini lebih sering
digunakan untuk pekerjaan furniture seperti pintu, jendela, dan meja kursi. Adapun
ciri-ciri kayu jati adalah sebagai berikut.
o
Memiliki kekuatan dan keawetan yang sangat baik
o
Berwarna coklat muda hingga coklat tua
o
Mudah dipotong – potong dan mudah diolah menjadi
banyak produk
o
Tidak mudah berubah bentuk akibat perubahan
cuaca.
o
Memiliki bobot yang berat dan kokoh
Jenis
kayu jati berasal dari pohon jati yang memiliki ukuran yang besar, yang bisa
tumbuh hingga ketinggian 30-40 meter. Jati merupakan jenis pohon yang memiliki
daun yang lebar-lebar dan memiliki ciri khas, daunnya gugur ketika mengering.
Pohon jati sendiri merupakan jenis pohon yang tumbuh pada daerah hutan hujan tropis
yang bersuhu antara 27-37 derajat. Penggunaan untuk konstruksi bangunan
diantaranya untuk bantalan kereta api dan kontruksi kuda-kuda atap serta
struktur jembatan pada jaman dahulu.
2. Kayu
Kelapa atau Glugu
Glugu
memiliki serat dan tekstur yang berbeda dengan jenis-jenis kayu lainnya karena
memiliki serat yang jelas dan lurus. Jika kita ingin menggunakan kayu glugu
sebagai rangka kanopi ekspos sebaiknya dilapisi dengan cat akrilik agar
seratnya tetap terlihat.
Gambar
potongan kayu glugu
|
3. Kayu
Kamper
Jenis material alam ini mempunyai serat
dan tekstur yang indah. Biasa digunakan untuk pembuatan kusen pintu maupun
jendela walaupun kekuatannya tidak sebaik dengan kayu jati. Alasan sering
digunakan untuk kusen adalah jenis kayu ini tidak disukai rayap dan serangga
lainnya sehingga sangat cocok digunakan sebagai material furniture.
4. Kayu
Bengkirai
Salah
satu jenis kayu yang lumayan kuat, awet, dan tahan cuaca adalah bengkirai. Kayu
bengkirai sering digunakan untuk material konstruksi bangunan seperti atap karena
kelebihannya yang kuat dan tahan lama.
Pohon
Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Jenis
kayu ini berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah
disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup
jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong,
bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.
Gambar potongan kayu bengkirai
5. Kayu
Merbau
Jenis
kayu untuk konstruksi yang kuat dan tahan terhadap serangga adalah kayu merbau.
Kayu merbau berwarna coklat kemerahan yang terkadang disertai dengan highlit
kuning dan tekstur serat garisnya terputus-putus. Pohon merbau termasuk pohon
hutan hujan tropis. Jenis kayu ini termasuk kayu dengan kelas awet I, II dan kelas
Kuat I, II. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua.
Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Jenis kayu ini tumbuh subur
di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.
Gambar potongan kayu Merbau
6. Kayu
Ulin
Kayu
Ulin merupakan jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang terkenal sangat kuat. Material
alam ini banyak digunakan untuk bahan bangunan seperti rumah, kantor, gedung.
Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan
diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m.
Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.
Kayu
ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang pancang, sirap
(atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta
api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat.
7. Kayu
Gelam
Material
alam ini sering digunakan pada proyek-proyek rumah, kayu bakar, pagar, dan
tiang-tiang sementara. Selain itu juga sering digunakan sebagai stager atau
perancah saat pelaksanaan proyek. Pada beberapa daerah jenis kayu ini digunakan
untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan.
8. Kayu
Meranti
Kayu
meranti merah merupakan jenis kayu keras yang mempunyai warna merah muda tua
hingga merah muda pucat. Jenis kayu ini bertekstur tidak terlalu halus. Bahan
alam ini sering digunakan untuk membuat multiplek yang sering digunakan untuk
bekisting. Pohon meranti sangat mudah ditemui di hutan di pulau Kalimantan.
Gambar potongan Kayu Meranti
9. Kayu
Akasia
Kayu Akasia adalah jenis kayu
untuk konstruksi bangunan yang mempunyai nama lain Acacia mangium dengan
berat jenis 0,75 sehingga pori-pori dan seratnya cukup rapat. Kelas awetnya II,
yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas bila diolah dengan baik.
Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2
dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Kayu ini mempunyai
sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang,
dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, sehingga jenis kayu ini
mempunyai sifat pengerjaan mudah.
Sumber referensi :
http://www.jasasipil.com/2015/10/jenis-jenis-kayu-untuk-kontruksi-gedung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar