Rabu, 07 Desember 2016

MATERIAL KAYU

Material Kayu

Kayu adalah material alam dari pohon yang sering dimanfaatkan untuk kontruksi bangunan. Alasan mengapa kayu digunakan untuk kontruksi bangunan adalah mempunyai sifat yang mudah dibentuk dan kuat. Selain itu, jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan masih mudah didapatkan. Bahan bangunan tersebut sering digunakan untuk elemen-elemen struktur dan arsitektur pada rumah tinggal seperti kuda-kuda, usuk, reng, pintu kayu, jendela kayu dan sebagainya. Artikel dengan judul jenis-jenis kayu ini akan menyajikan berbagai kayu yang sering dan umum digunakan pada bangunan.


Beberapa material yang digunakan sebagai pendukung pekerjaan struktur adalah kayu glugu, kruing, dan kayu jawa. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan. 

1.    Kayu Jati

Jenis kayu jati ini sering terkenal karena kekuatannya yang tinggi dibanding dengan kayu lain pada umumnya. Selain itu, kayu ini mempunyai serat dan tekstur yang indah, tahan terhadap rayap, jamur, dan serangga. Tipe kayu ini lebih sering digunakan untuk pekerjaan furniture seperti pintu, jendela, dan meja kursi. Adapun ciri-ciri kayu jati adalah sebagai berikut.

o   Memiliki kekuatan dan keawetan yang sangat baik
o   Berwarna coklat muda hingga coklat tua
o   Mudah dipotong – potong dan mudah diolah menjadi banyak produk
o   Tidak mudah berubah bentuk akibat perubahan cuaca.
o   Memiliki bobot yang berat dan kokoh

Jenis kayu jati berasal dari pohon jati yang memiliki ukuran yang besar, yang bisa tumbuh hingga ketinggian 30-40 meter. Jati merupakan jenis pohon yang memiliki daun yang lebar-lebar dan memiliki ciri khas, daunnya gugur ketika mengering. Pohon jati sendiri merupakan jenis pohon yang tumbuh pada daerah hutan hujan tropis yang bersuhu antara 27-37 derajat. Penggunaan untuk konstruksi bangunan diantaranya untuk bantalan kereta api dan kontruksi kuda-kuda atap serta struktur jembatan pada jaman dahulu. 



               Gambar potongan kayu jati

2.    Kayu Kelapa atau Glugu

Glugu memiliki serat dan tekstur yang berbeda dengan jenis-jenis kayu lainnya karena memiliki serat yang jelas dan lurus. Jika kita ingin menggunakan kayu glugu sebagai rangka kanopi ekspos sebaiknya dilapisi dengan cat akrilik agar seratnya tetap terlihat.


Gambar potongan kayu glugu

3.    Kayu Kamper

Jenis material alam ini mempunyai serat dan tekstur yang indah. Biasa digunakan untuk pembuatan kusen pintu maupun jendela walaupun kekuatannya tidak sebaik dengan kayu jati. Alasan sering digunakan untuk kusen adalah jenis kayu ini tidak disukai rayap dan serangga lainnya sehingga sangat cocok digunakan sebagai material furniture. 



Gambar potongan kayu kamper


4.    Kayu Bengkirai

Salah satu jenis kayu yang lumayan kuat, awet, dan tahan cuaca adalah bengkirai. Kayu bengkirai sering digunakan untuk material konstruksi bangunan seperti atap karena kelebihannya yang kuat dan tahan lama.
Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Jenis kayu ini berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.




Gambar potongan kayu bengkirai


5.    Kayu Merbau

Jenis kayu untuk konstruksi yang kuat dan tahan terhadap serangga adalah kayu merbau. Kayu merbau berwarna coklat kemerahan yang terkadang disertai dengan highlit kuning dan tekstur serat garisnya terputus-putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Jenis kayu ini termasuk kayu dengan kelas awet I, II dan kelas Kuat I, II. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Jenis kayu ini tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. 




Gambar potongan kayu Merbau

6.    Kayu Ulin

Kayu Ulin merupakan jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang terkenal sangat kuat. Material alam ini banyak digunakan untuk bahan bangunan seperti rumah, kantor, gedung. Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang pancang, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat.





  Gambar potongan kayu ulin
7.    Kayu Gelam

Material alam ini sering digunakan pada proyek-proyek rumah, kayu bakar, pagar, dan tiang-tiang sementara. Selain itu juga sering digunakan sebagai stager atau perancah saat pelaksanaan proyek. Pada beberapa daerah jenis kayu ini digunakan untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. 



Gambar potongan kayu gelam

8.    Kayu Meranti

Kayu meranti merah merupakan jenis kayu keras yang mempunyai warna merah muda tua hingga merah muda pucat. Jenis kayu ini bertekstur tidak terlalu halus. Bahan alam ini sering digunakan untuk membuat multiplek yang sering digunakan untuk bekisting. Pohon meranti sangat mudah ditemui di hutan di pulau Kalimantan.


Gambar potongan Kayu Meranti

9.    Kayu Akasia

        Kayu Akasia adalah jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang mempunyai nama lain Acacia mangium dengan berat jenis 0,75 sehingga pori-pori dan seratnya cukup rapat. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Kayu ini mempunyai sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang, dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, sehingga jenis kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah. 



Gambar potongan kayu akasia


Sumber referensi :

http://www.jasasipil.com/2015/10/jenis-jenis-kayu-untuk-kontruksi-gedung.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar